Dunia robotika tidak akrab di antara telinga, mata, hati, dan jiwa sebagian besar anak bangsa. Istilah robot hanyalah sebuah istilah maya yang hanya sering dilihat di televisi. Tidak dapat dijamah dan sulit dimengerti.
Dalam pengertian yang lebih rumit, pembuata robot sudah tentu jauh lebih asing di telinga para generasi penerus bangsa. Kalaupun ada, hanya terbatas pada tingkatan mahasiswa, itupun hanya mereka yang memang berdisiplin ilmu yang berkaitan dengan itu, misalnya teknik mesin dan teknik elektro. Lebih dalam lagi, hal ini sayangnya hanya terjadi di lembaga perguruan tinggi yang “dianggap” punya nama dan terletak di kota-kota besar, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Sepuluh Novermber, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Hasanuddin.
?
Tidak banyak yang menyadari, ketika “hanya sebagian kecil” mahasiswa Indonesia paham dengan robot yang bentuk dan rupanya hanyalah tiang-tiang, roda, dan kabel, di dunia global sana, robot yang diciptakan sudah berbentuk nyaris manusia.
Ketertinggalan jelas diindikatori oleh poin tentang robotika ini. Miris.
***
Sebagai salah satu tim mahasiswa yang cukup rajin mengikutsertakan diri dalam kompetisi robot baik di skala regional maupun nasional dan melihat perkembangan robotika indonesia yang mengharukan, Himpunan Mahasiswa Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin mengadakan sebuah even tingkat nasional yang bertujuan memperkenalkan dan mengakrabkan masyarakat umum dengan dunia robotika selain menggiatkan semangat robotika di kalangan mahasiswa teknik elektro se-Indonesia.
